Genteng Berlapis Batu dan Es Musim Dingin: Apa yang Terjadi Saat Permukaannya Membeku? Akankah Retak?

genteng metal berlapis batu bentang panjang 79

Di musim dingin yang bersalju, atap rumah seringkali tertutupi selimut putih, menciptakan pemandangan musiman yang indah. Namun, bagi pemilik rumah dengan genteng berlapis batu, keindahan ini terkadang menimbulkan kekhawatiran: permukaan genteng dapat tertutup es. Apakah ini memengaruhi daya tahan atap? Mungkinkah genteng retak dalam kondisi beku? Mari kita telaah lebih lanjut mengapa hal ini terjadi, apakah ini menimbulkan risiko nyata, dan bagaimana cara mengatasinya secara efektif.

 1. Struktur dan Sifat Genteng Berlapis Batu

Genteng berlapis batu dirancang dengan cermat untuk kekuatan dan daya tahan. Inti genteng ini adalah baja berlapis Al-Zn, yang berfungsi sebagai tulang punggung yang kuat, mampu menahan angin, hujan es, dan gaya eksternal lainnya. Di atas dasar baja terdapat lapisan butiran batu berwarna yang direkatkan dengan suhu tinggi. Lapisan ini tidak hanya memberikan tampilan alami dan elegan pada genteng, tetapi juga menambah daya tahan aus dan memperpanjang masa pakainya. Lapisan akrilik pelindung terluar berfungsi sebagai pelindung, mencegah masuknya kelembapan dan bahan kimia yang dapat menyebabkan korosi atau karat.

Yang terpenting, dasar baja Al-Zn, butiran batu, dan lapisan pelindung semuanya dirancang agar berfungsi dengan baik pada suhu rendah. Hal ini memastikan genteng tetap kuat dan berfungsi dengan baik bahkan dalam kondisi musim dingin yang membekukan.

 2. Mengapa Es Terbentuk dan Dampaknya

Selama musim dingin, salju menumpuk di atap. Pada siang hari, sebagian salju mungkin mencair karena sinar matahari atau panas yang keluar dari dalam rumah. Pada malam hari, ketika suhu turun kembali, air yang mencair membeku kembali di permukaan genteng, membentuk lapisan es.

Kabar baiknya adalah hal ini memang terjadibukanBiasanya menyebabkan keretakan. Basis baja dan lapisan pelindungnya memiliki fleksibilitas yang baik, sehingga dapat beradaptasi terhadap pemuaian dan penyusutan termal tanpa kerusakan. Selain itu, genteng berlapis batu dirancang dengan mempertimbangkan drainase yang efektif. Selama kemiringan atap berada dalam persyaratan standar, air lelehan dapat mengalir dengan cepat, meminimalkan kemungkinan genangan air, pembekuan ulang, dan tekanan tambahan pada genteng.

 3. Cara Mengatasi Es Permukaan

Pencairan Alami:

Dalam kebanyakan kasus, es akan mencair secara alami ketika suhu naik. Ini adalah solusi termudah dan teraman, karena menghindari kerusakan yang tidak diinginkan akibat pelepasan es secara manual yang tidak tepat.

Penghapusan Manual:

Jika lapisan es sangat tebal dan mulai memengaruhi kinerja atap—seperti menyumbat drainase atau bahkan menimbulkan potensi risiko keselamatan—pembuangan manual mungkin diperlukan. Selalu gunakan alat lunak seperti sekop plastik atau sapu karet untuk menghindari goresan pada permukaan pelindung atau pelepasan butiran batu. Bersihkan es secara bertahap, mulai dari atap ke atas, untuk mencegah bongkahan es besar meluncur tiba-tiba dan menyebabkan cedera atau kerusakan properti.

Tindakan Pencegahan:

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Sebelum musim dingin tiba, periksa dan rawat atap untuk memastikan talang dan sistem drainase bebas dari penyumbatan. Memasang insulasi di loteng juga merupakan langkah cerdas, karena membantu mengatur suhu atap, mengurangi siklus pencairan dan pembekuan ulang yang menyebabkan penumpukan es.

Kesimpulan

Pembentukan es pada permukaan genteng berlapis batu merupakan fenomena normal di musim dingin dan jarang menyebabkan keretakan atau kerusakan. Dengan memahami bagaimana genteng dirancang, dan menerapkan metode penanganan yang tepat, pemilik rumah dapat yakin bahwa atap mereka akan tetap berfungsi dengan baik bahkan dalam kondisi musim dingin yang keras.

Dengan perawatan yang tepat, genteng berlapis batu akan kuat menahan dingin, menjaga rumah tetap aman dan terlindungi dengan baik sepanjang musim.

Produk